Ayam geprek sudah jadi makanan favorit banyak orang. Rasanya enak, pedasnya bisa disesuaikan, dan harganya ramah di kantong. Popularitas ini bikin bisnis ayam geprek menjanjikan untuk dijalankan.
Kenapa Ayam Geprek Diminati?

Ada beberapa alasan kenapa ayam geprek begitu di gemari. Pertama, lidah orang Indonesia memang dekat dengan rasa pedas. Sambal yang ditumbuk langsung di atas ayam goreng tepung membuat cita rasa semakin khas.
Kedua, menu ini fleksibel, bisa dipadukan dengan nasi, mie, atau bahkan lauk tambahan lain. Ketiga, harganya sangat terjangkau, mulai dari Rp15.000–Rp25.000 per porsi. Karena itu, konsumen dari berbagai kalangan, pelajar, mahasiswa, hingga pekerja tidak pernah bosan dengan menu ini.
Apakah Bisnis Ayam Geprek Menguntungkan?
Jawabannya sangat menguntungkan. Dari segi perhitungan sederhana, modal untuk satu porsi ayam geprek biasanya hanya Rp6.000–Rp8.000, mencakup ayam, tepung, cabai, minyak, serta kemasan. Sementara harga jualnya bisa Rp15.000–Rp25.000. Artinya, keuntungan per porsi bisa mencapai 50% bahkan lebih. Bayangkan jika dalam sehari bisa menjual 100 porsi, omzet harian bisa tembus Rp1,5 juta–Rp2,5 juta.
Faktor lain yang bikin usaha ini menjanjikan adalah daya tarik kuliner pedas yang tidak pernah lekang oleh waktu. Dengan inovasi sambal dan variasi menu, pembeli akan terus datang kembali.
Baca juga: Rahasia Sukses Memulai Bisnis Kue yang Menguntungkan
Cara Memulai Bisnis Ayam Geprek

Memulai bisnis ayam geprek tidak sulit, tapi tetap perlu strategi. Berikut langkah-langkah yang bisa kamu pertimbangkan.
1. Riset Pasar
Cari tahu siapa target konsumen, lokasi potensial, serta harga rata-rata di area sekitar.
2. Siapkan Resep Andalan
Kembangkan sambal khas, misalnya sambal bawang, sambal keju, atau sambal matah. Inovasi ini bisa jadi pembeda dengan kompetitor.
3. Persiapkan Peralatan
Kompor, wajan, alat penggorengan, penumbuk sambal, serta perlengkapan kemasan.
4. Gunakan Bahan Berkualitas
Ayam segar, minyak bagus, dan cabai segar menjaga kualitas rasa.
5. Kelola Keuangan dengan Rapi
Catat semua pemasukan dan pengeluaran agar bisnis bisa dipantau.
6. Urus Legalitas
Bila sudah berkembang, daftarkan izin usaha dan merek untuk memperkuat branding.
Berapa Modal Usaha Ayam Geprek?
Modal usaha bisa di sesuaikan dengan skala yang ingin kamu jalankan. Untuk usaha kecil, modal Rp5 juta–Rp10 juta sudah cukup. Rinciannya bisa seperti berikut.
- Peralatan dapur: Rp2.000.000
- Bahan baku awal: Rp1.500.000
- Kemasan: Rp500.000
- Sewa tempat sederhana: Rp2.000.000–Rp5.000.000
Jika ingin lebih hemat, bisa mulai bisnis dari rumah dengan sistem pesan antar. Cara ini bisa menekan biaya sewa tempat, sehingga modal awal jadi lebih ringan.
Baca juga: Dessert Box Manis yang Menjadi Peluang Bisnis Kekinian
Cara Pemasaran Ayam Geprek
Pemasaran adalah kunci utama keberhasilan bisnis kuliner. Beberapa strategi yang bisa kamu terapkan antara lain.
1. Gunakan Media Sosial
Foto menu yang menarik bisa meningkatkan selera calon pembeli. Aktiflah di Instagram, TikTok, dan Facebook.
2. Daftar di Aplikasi Makanan Online
GoFood, GrabFood, atau ShopeeFood membantu menjangkau lebih banyak pelanggan.
3. Buat Promo Menarik
Misalnya diskon di jam tertentu, paket hemat, atau beli 2 gratis 1.
4. Bangun Branding
Nama unik, logo simpel, dan kemasan menarik membuat bisnis lebih mudah diingat.
5. Manfaatkan Testimoni
Review positif dari pelanggan dapat menambah kepercayaan pembeli baru.
Kesimpulan
Bisnis ayam geprek terbukti menjanjikan karena modalnya kecil, pasarnya luas, dan keuntungannya tinggi. Kunci utamanya ada pada rasa yang konsisten, harga terjangkau, serta strategi pemasaran yang tepat. Dengan pengelolaan yang serius, usaha ayam geprek bisa berkembang dari skala rumahan menjadi brand besar yang dikenal banyak orang. Jadi, kalau sedang mencari ide usaha kuliner yang cepat balik modal, ayam geprek jelas layak dipertimbangkan.