Ternak bebek menjadi salah satu peluang usaha yang terus diminati di Indonesia. Permintaan terhadap telur dan daging bebek tidak pernah surut, baik untuk konsumsi rumah tangga maupun kebutuhan restoran. Selain itu, usaha ini memiliki prospek menjanjikan karena modalnya relatif terjangkau dan hasil panennya cepat dirasakan. Berikut penjelasan lengkap tentang cara ternak bebek petelur, pedaging, hingga jenis hibrida yang bisa jadi pilihan bisnis menjanjikan.
Cara Ternak Bebek Petelur

Ternak bebek petelur bertujuan untuk menghasilkan telur secara rutin dengan kualitas baik. Langkah pertama adalah memilih bibit unggul. Pilih bebek betina yang sehat, aktif, dan memiliki produktivitas tinggi seperti bebek Mojosari atau Tegal.
Selanjutnya, persiapkan kandang yang nyaman dan aman. Kandang sebaiknya memiliki ventilasi cukup, pencahayaan alami, dan lantai beralaskan jerami atau sekam agar tetap kering. Untuk satu ekor bebek, sediakan ruang sekitar 3–4 ekor per meter persegi.
Dalam hal pemberian pakan, bebek petelur membutuhkan nutrisi seimbang. Pakan bisa berupa campuran dedak halus, jagung giling, konsentrat, dan tepung ikan. Pemberian pakan dilakukan dua kali sehari, pagi dan sore. Selain itu, jangan lupa menyediakan air bersih dalam jumlah cukup, karena bebek gemar bermain air dan itu membantu pencernaan mereka.
Biasanya, bebek mulai bertelur pada usia 5–6 bulan, dan bisa menghasilkan 200–250 butir telur per tahun. Dengan perawatan baik, produktivitas bisa meningkat hingga 80–90% per periode produksi.
Baca juga: Panduan Sukses Ternak Burung Puyuh Petelur untuk Pemula
Pakan Ternak Bebek
Pakan adalah faktor utama keberhasilan dalam usaha ternak bebek. Bebek membutuhkan nutrisi berupa protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral.
Untuk bebek petelur, pakan tinggi protein sangat penting agar produksi telur stabil. Pakan bisa terdiri dari campuran 50% dedak halus, 30% jagung giling, 15% bungkil kedelai atau tepung ikan, dan 5% mineral.
Sedangkan bebek pedaging memerlukan pakan dengan kandungan energi tinggi agar cepat tumbuh gemuk. Kombinasi yang disarankan adalah jagung, bekatul, tepung ikan, dan ampas tahu. Beberapa peternak juga menambahkan fermentasi pakan alami menggunakan probiotik untuk meningkatkan efisiensi dan menekan biaya.
Penting untuk diingat, kualitas air dan kebersihan tempat makan juga memengaruhi kesehatan bebek. Hindari pakan yang berjamur atau basi, karena bisa menyebabkan penyakit pencernaan.
Usaha Ternak Bebek

Usaha ternak bebek tergolong menjanjikan karena bisa dimulai dengan modal kecil dan skala rumahan. Dengan modal sekitar 5–10 juta rupiah, kamu sudah bisa memulai peternakan kecil berisi 50–100 ekor bebek.
Pendapatan utama berasal dari hasil penjualan telur, daging, maupun anakan bebek (DOD). Selain itu, kotoran bebek juga bisa dijual sebagai pupuk organik, menambah nilai ekonomis usaha.
Strategi bisnis yang baik adalah menentukan target pasar sejak awal, apakah fokus pada produksi telur konsumsi, daging, atau bibit. Jika modal terbatas, fokuslah pada satu jenis produksi terlebih dahulu sebelum memperluas usaha.
Untuk menjaga keberlanjutan bisnis, peternak perlu memperhatikan kesehatan ternak. Lakukan vaksinasi secara rutin dan pisahkan bebek yang sakit agar tidak menular ke yang lain.
Cara Ternak Bebek Pedaging
Berbeda dengan bebek petelur, bebek pedaging difokuskan pada pertumbuhan badan yang cepat. Jenis bebek yang cocok antara lain bebek Peking, Alabio, dan Raja.
Kandang bebek pedaging harus kering dan luas, dengan area bermain air yang cukup agar bebek tidak stres. Pakan diformulasikan khusus dengan protein tinggi (sekitar 18–20%) untuk mempercepat pertumbuhan otot.
Bebek pedaging bisa dipanen dalam waktu 40–50 hari dengan berat rata-rata 1,2–1,5 kg per ekor. Hasil ini sangat menarik bagi peternak karena perputaran modalnya cepat.
Ternak Bebek Hibrida
Bebek hibrida adalah hasil persilangan antara bebek petelur dan pedaging yang memiliki keunggulan ganda produktif menghasilkan telur sekaligus memiliki tubuh besar. Contoh populer adalah bebek Hibrida Mojosari x Peking.
Jenis ini memiliki daya tahan tubuh kuat, pertumbuhan cepat, dan bisa mulai bertelur di usia lebih muda. Ternak bebek hibrida cocok untuk peternak yang ingin menyeimbangkan produksi telur dan daging dalam satu usaha.
Selain itu, bebek hibrida juga lebih efisien dalam konsumsi pakan, artinya bisa menghasilkan lebih banyak dengan biaya pakan yang relatif sama.
Baca juga: Mangga Kupas Segar yang Bikin Untung di Setiap Irisan
Kesimpulan
Ternak bebek, baik petelur, pedaging, maupun hibrida, merupakan usaha yang potensial dan menguntungkan. Dengan manajemen yang baik mulai dari pemilihan bibit, pemberian pakan, hingga pemeliharaan, peternak bisa memperoleh hasil maksimal.
Pasar bebek di Indonesia masih terbuka luas, terutama untuk kebutuhan kuliner dan industri pangan. Jadi, bagi kamu yang ingin memulai bisnis agribisnis yang berkelanjutan, ternak bebek bisa menjadi pilihan cerdas dengan prospek jangka panjang yang menjanjikan.
