B.J. Habibie adalah sosok visioner Indonesia yang cerdas, tekun, dan memiliki kecintaan besar terhadap ilmu pengetahuan sejak kecil meninggalkan jejak besar dalam sejarah Indonesia.
Sejak kecil beliau cerdas dan tekun. Habibie meraih prestasi di bidang kedirgantaraan, menjadikannya simbol kemajuan teknologi Indonesia.
Selain itu, kisah hidupnya, termasuk cinta abadi dengan Ainun dan perpustakaannya, menunjukkan sisi humanisnya yang inspiratif, menjadikannya figur yang dicintai dan dihormati banyak orang di tanah air.
Kisah Perjuangan B.J Habibie

Lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936, Bacharuddin Jusuf Habibie lebih di kenal dengan nama B.J. Habibie. Sedari kecil beliau terkenal cerdas, tekun, serta memiliki minat besar terhadap ilmu pengetahuan. Usai menamatkan sekolah menengah di Bandung, ia kemudian melanjutkan pendidikan di bidang penerbangan di Jerman dan berhasil meraih gelar doktor dengan predikat tertinggi, summa cum laude.
Karirnya berkembang pesat di perusahaan pesawat terkemuka Jerman (MBB) dimana beliau menemukan teori penting mengenai keretakan pesawat yang dikenal dunia sebagai Habibie Factor. Tahun 1974, Presiden Soeharto meminta beliau kembali ke Indonesia untuk membangun industri strategis nasional. Pak Habibie memimpin IPTN dan melahirkan karya besar, yaitu pesawat N-250 Gatotkaca.
Pengabdiannya berlanjut dalam dunia politik hingga akhirnya menjadi Presiden RI ke-3 pada tahun 1998, untuk menggantikan Soeharto. Walaupun masa kepresidenannya singkat, Habibie meninggalkan jejak besar dengan membuka kebebasan pers, memperbaiki perekonomian, dan mengantarkan Indonesia memasuki era reformasi. Pak Habibie wafat pada 11 September 2019, dan terkenang sebagai Bapak Teknologi Indonesia.
Baca juga kisah inspiratif Pramoedya Ananta Toer, Seorang Sastrawan Inspiratif
Perpustakaan B.J Habibie

Tahukah kamu kalau B.J. Habibie juga memiliki sebuah perpustakaan? Beralamat di Wisma Habibie & Ainun, Jl. Patra Kuningan XIII Nomor 3, 5, dan 7, kawasan Kuningan Timur, Jakarta Selatan. Pendiri perpustakaan tersebut ternyata Pak Habibie sendiri untuk mengenang istrinya, Hasri Ainun Besari. Perpustakaan ini punya lebih dari 5.000 koleksi buku, sebagian besar berasal dari koleksi pribadi mereka.
“Sebagian besar koleksi buku di perpustakaan Habibie & Ainun adalah tentang seni dan budaya, kalau buku teknologi hanya sebagian kecil saja. Ini menunjukkan kalau orangtua saya terutama ayah saya sebenarnya sangat menyukai bidang seni dan budaya,” ungkap Ilham Habibie saat memberi kata sambutan di acara penghargaan CHI Awards 2023 di The Habibie & Ainun Library, Kamis, 9 November 2023.
Selain buku, terdapat arsip, dokumen, serta memorable perjalanan hidup Habibie dan Ainun. Sebagian besar bukunya masih memiliki catatan tangan beliau sendiri, menandakan betapa seriusnya beliau menekani ilmu.
Pesawat Ciptaan B.J Habibie
BJ Habibie di kenal sebagai Bapak Teknologi Indonesia karena jasanya dalam mengembangkan industri kedirgantaraan. Berikut beberapa pesawat yang berhasil diwujudkan di bawah kepemimpinannya melalui IPTN (Industri Pesawat Terbang Nusantara, kini PT Dirgantara Indonesia).
1. CN-235
Pesawat angkut ringan hasil kerja sama Indonesia–Spanyol (CASA). Digunakan untuk militer, pengangkutan penumpang, hingga misi kemanusiaan.
2. N-250 Gatotkaca
Pesawat penumpang turboprop pertama yang dirancang dan dibuat sepenuhnya oleh anak bangsa. Mulai beroperasi sejak 1995, dan menjadi simbol kejayaan IPTN.
3. N-2130
Proyek pesawat jet komersial berkapasitas 80–130 penumpang. Meski ada upaya pengembangan, krisis ekonomi 1998 membuat proyek ini terhenti.
Tak hanya itu, Pak Habibie juga berperan penting dalam pengembangan helikopter dan sejumlah varian pesawat melalui kerja sama dengan mitra internasional.
Penyebab Wafatnya B.J Habibie
BJ Habibie wafat pada 11 September 2019 di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, akibat gagal jantung. Ia memiliki riwayat penyakit jantung dan pernah menjalani operasi bypass pada 1999 di Jerman.
Namun, seiring bertambahnya usia, jantung B.J. Habibie semakin melemah dan akhirnya tidak mampu bekerja secara optimal seperti sebelumnya.
Beliau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, bersebelahan dengan pusara istrinya, Ainun, sebagai wujud abadinya cinta mereka.
Kisah Cinta B.J Habibie dan Ainun
Kisah cintanya bersama Hasri Ainun Besari begitu abadi dan menginspirasi banyak orang. Mereka menikah pada 12 Mei 1962, saat Habibie menempuh studi di Jerman. Ainun setia mendampingi suaminya dalam suka dan duka, termasuk saat hidup sederhana di perantauan hingga perjalanan panjang Habibie membangun industri pesawat Indonesia.
Habibie kerap menyebut Ainun sebagai sumber semangat hidupnya. Saat Ainun wafat tahun 2010 karena kanker, beliau sangat terpukul, namun tetap tegar mengenang cintanya. Bahkan rasa cintanya ia abadikan dalam buku “Habibie & Ainun” yang kemudian difilmkan dan menjadi kisah legendaris.
Hingga akhir hayatnya beliau tetap setia, bahkan dimakamkan berdampingan dengan istrinya di TMP Kalibata. Tak heran apabila kisah cinta mereka sangat di idam-idamkan oleh banyak orang.
Kesimpulan
B.J. Habibie tidak hanya dikenal sebagai presiden dan tokoh teknologi, tetapi juga sosok yang mencintai ilmu pengetahuan dan budaya.
Kiprahnya dalam mengembangkan industri pesawat Indonesia dan teori Habibie Factor membuktikan kontribusinya bagi dunia kedirgantaraan. Perpustakaannya menegaskan kecintaannya pada ilmu, sementara kisah cinta dengan Ainun menginspirasi banyak orang.
Walaupun masa kepresidenannya singkat, ia berhasil membawa Indonesia memasuki era reformasi dan membuka kebebasan pers. Hingga wafatnya, Habibie dikenang sebagai sosok visioner, pekerja keras, dan manusia penuh kasih yang meninggalkan warisan ilmu, cinta, dan inspirasi bagi generasi berikutnya.
Mau dapat berbagai berita lain? Cek di beritajam
